Dr. Raden Joko Kuncoroningrat Susilo, S.Si., M.Si., Ingin Bangun Pusat Riset Sendiri

UNAIR NEWS – Kebahagiaan Raden Joko Kuncoroningrat Susilo tentu berlipat ganda. Pasalnya, mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi itu didapuk sebagai Wisudawan Terbaik dengan nilai IPK 3,94. Wisudawan kelahiran Surabaya, 23 Juni 1995 itu mendapatkan gelar Doktor dengan disertasi berjudul “Efek Hepatoprotektif Ekstrak Kasar Polisakarida Ganoderma applanatum Terhadap Fibrosis Hepar Mencit yang Diinduksi oleh Karbon Tetraklorida”. Ia meneliti Ganoderma applanatum karena jumlahnya yang melimpah sangat berpotensi mewujudkan Indonesia sehat.

Meski disertasinya sempat terhambat karena Pandemi Covid-19, Raden menebusnya dengan kerja ekstra keras saat menyusun publikasi. “Saya meneliti peran bahan aktif polisakarida dalam ekstrak kasar Ganoderma applanatum sebagai anti-inflamasi dapat mencegah pemicu aktivasi myofibroblast. Dengan tidak aktifnya myofibroblast, maka terjadinya fibrosis dapat dihindari,” jelasnya.

Dr. Raden Joko berfoto bersama Rektor UNAIR dan keluarga saat menerima penghargaan Wisudawan Terbaik periode September 2021

Kesibukan Raden selama kuliah memang tak jauh-jauh dari riset dan publikasi ilmiah. Ia sering berdiskusi dengan promotor, ko-promotor, dan rekan-rekannya terkait progres penelitian fibrosis. Di samping itu, ia juga sering diminta promotor untuk membantu membimbing mahasiswa S1 agar menjadi bahan evaluasi untuk riset-riset selanjutnya. Kecintaannya yang besar terhadap riset mendorong Raden untuk bermimpi membangun pusat risetnya sendiri. Ia ingin menghasilkan banyak riset yang bereputasi tinggi.
“Sejak dulu ingin memiliki pusat riset sendiri, agar semakin memotivasi saya untuk melakukan riset-riset terbaik beserta publikasi ilmiah yang berkualitas,” ungkap wisudawan yang gemar membaca itu.
Saat ini Raden tengah disibukkan dengan proyek penelitian anti-kanker bersama promotornya. Ia bertugas melakukan riset di lapangan dan publikasi ilmiah ke jurnal bereputasi tinggi.

Sebelumnya, Raden juga pernah didaulat sebagai Wisudawan Terbaik Universitas Airlangga. Tepatnya saat ia menyelesaikan jenjang Magister di FST UNAIR pada Maret 2019. Ia menganggap gelar tersebut adalah bonus. Kunci keberhasilan yang sesungguhnya menurut Raden adalah manajemen waktu. Porsi waktu untuk kegiatan perkuliahan, riset, dan kegiatan di luar kampus harus pas. Demi menjaga pola manajemen waktu tersebut, tingkat kedisiplinan juga harus tinggi. Sehingga target-target yang diambil selama kuliah dapat tercapai.
“Tetaplah bekerja maksimal. Tidak ada yang terlambat, cukup bekerja dengan baik dan benar, pasti akan mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam segala hal,” tekannya. (err/kef)

Artikel ini ditulis ulang dari sumber Booklet Wisuda UNAIR Edisi September 2021.