Dr. Suhailah Hayaza, S.Si., M.Si., Jadi Doktor Termuda Lulusan FST UNAIR

UNAIR NEWS – Sempat mengalami hambatan penelitian karena pandemi, Dr. Suhailah Hayaza, S.Si, M.Si. akhirnya lulus dan dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik S3 Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga UNAIR. Suhaila berhasil lulus dengan IPK nyaris sempurna yaitu 3,98, dan menjadi doktor termuda lulusan FST UNAIR pada usia 27 tahun.
Penerima beasiswa PMDSU yakni program percepatan studi S2 dan S3 tersebut lahir pada 3 September 1993. Ia pun mengungkapnya rasa syukur dan harunya. “Alhamdulillah, dalam waktu kurang dari empat tahun, pendidikan S2 dan S3 berhasil saya tuntaskan dengan hasil yang memuaskan. Perasaan syukur, bangga, dan haru bercampur jadi satu,” ungkap Ella, sapaan karibnya.

Di balik kesuksesan studi itu, Ella menyebut bahwa perjuangan studi S3 lebih menantang dibandingkan S1 dan S2. Menurutnya, penelitian yang dilakukan lebih menyeluruh, variabelnya lebih banyak, dan proses penelitiannya hampir dua tahun. Selama menempuh studi S3, Ella berhasil mempublikasikan lebih dari 30 artikel ilmiah terindeks Scopus. Disertasi yang mengantarkan ia lulus studi doktoral berkaitan dengan imunologi kanker. Lebih lanjut, Ella memaparkan mengenai efek pemberian ekstrak polisakarida okra terhadap kemampuan immune surveillance atau perlawanan sistem imun terhadap benda asing, pada kasus kanker hati. Penelitian yang ia lakukan merupakan kelanjutan dari penelitian S2-nya.
Ella menyampaikan bahwa sebelumnya hanya meneliti secara in vitro (kultur sel), kemudian melanjutkan penelitiannya ke tahap in vivo (menggunakan hewan coba) dengan pengamatan pada 13 variabel sistem imun. Didapati, okra memiliki dual-fungsi imunomodulasi, baik sebagai imunosupresor atau menekan kinerja sistem imun, maupun immunostimulator atau meningkatkan kinerja sistem imun. Ella berharap riset tersebut bisa dilanjutkan hingga tahap produksi suplemen nutraceutical yang berguna bagi kestabilan sistem imun pasien kanker, utamanya kanker hati.

Dr. Suhailah bersama keluarga berfoto dengan Rektor UNAIR dan Dekan FST setelah menerima penghargaan Wisudawan Terbaik periode Juni 2021

Doktor muda itu juga berencana menjadi dosen dan peneliti di bidang imunologi dan farmakologi. “Tentunya jika diberi kesempatan serta ditakdirkan oleh Allah SWT, saya ingin kembali berkontribusi ke almamater tercinta UNAIR, tempat saya belajar dan mengembangkan diri sejak S1 hingga S3,” ujar Ella yang sering terlibat beberapa proyek ilmiah.
“Segala usaha jangan lupa dibarengi dengan doa, baik itu doa dari orang tua maupun doa kamu sendiri. InshaAllah segalanya dipermudah,” tutupnya. (vyr/ bin)

Artikel ini ditulis ulang dari sumber Booklet Wisuda UNAIR Edisi Juni 2021.